Showing posts with label Real Madrid. Show all posts
Showing posts with label Real Madrid. Show all posts

Prediksi Real Madrid vs Juventus Kamis 14 mei 2015, Jadwal Leg 2 Semifinal Liga Champions : Madrid harus menang atau tidak sama sekali


Prediksi Real Madrid vs Juventus Kamis 14 mei 2015, Jadwal  Leg 2 Semifinal Liga Champions : Madrid harus menang atau tidak sama sekali

Indobolanews.com – Prediksi Real madrid vs Juventus Rabu 14 mei 2015, jadwal liga Champions 2015 babak semifinal leg kedua

Jadwal Real Madrid vs Juventus salah satunya akan menghadirkan kenyataan bagi tim Madrid yang harus menang dalam laga kali ini lawan Juve atau tidak sama sekali, artinya meskipun main imbang dalam laga kedua nanti dengan skor 10-10 tetap akan membuat Real madrid tersingkir dari Kompetisi level satu di zona eropa itu , artinya …. kemenangan adalah jalan utama madrid untuk lolos , itu pun harus menang selisih agregat dengan yang sudah ditorehkan Juve lalu , seperti apa ulasannya ?

Santiago bernabeu tengah pekan nanti akan menjadi pertarungan penentuan antara dua kubu , tuan rumah dan sang tamu , real madrid yang menjadi tuan rumah dalam keadaan tertinggal agregat 2-1 dalam leg 1 lalu , dihadapan suporter semoga saja mampu berbuat banyak dalam menghadapi juara liga italia 2015 , Juventus .

Untuk dapat mematahkan perlawanan Juventus menuju Final , Real madrid secara matematis haris mampu menang dengan minimal skor 1-0 sehingga agregat 2-2 namun Madrid unggul di jumlah gol tandang , namun yang paling utama , jangan sampai Juve mampu mencetak gol dalam laga nanti , jika tidak , bakal lebih berat tuga anak anak madrid dalam mengejar agregat .

Real madrid tengah pekan kali ini dalam jadwal liga spanyol sendiri akan berlaga melawan Valencia dalam pekan ke 35 , dimana laga ini pun penting bagi Madrid dengan memburu juara liga Spanyol musim ini , disamping itu juga laga Champions juga dalam masa penting karena sudah jauh melangakh sampai laga semifinal .

Dilain pihak , Juventus lebih nyaman dengan liga italia sudah digenggaman tanpa ada beban mental mengejar title lagi , beda dengan Madrid yang masih bersaing dengan Barca di papan atas ,

Lihat juga jadwal lengkap Semifinal Liga Champions 2014-2015

Lihat juga prediksi Bayern Muenchen VS Barcelona Leg kedua Semifinal Liga Champions 2014-2015
Read More
Pada paruh pertama dasawarsa 2000-an, klub Real Madrid sempat dijuluki Los Galacticos ketika merekrut sekaligus para megabintang dunia seperti Zinedine Zidane, Luis Figo, Ronaldo, dan David Beckham.

Julukan Los Galacticos seakan-akan menunjukkan bahwa mereka merupakan “pasukan Galaksi”, tim dengan pemain terhebat di seluruh Galaksi Bima Sakti.

Pasukan Galaksi Bernama Real Madrid

Begitulah Real Madrid, klub yang sejak dikendalikan Florentino Perez sebagai presiden sangat berambisi untuk kembali menjadi klub terbaik di dunia melalui kekuatan finansialnya.

Sayangnya, ambisi mereka, terutama meraih supremasi di Eropa dan dunia, gagal terwujud. Mereka selalu gagal di ajang Liga Champions. Gelar terakhir di ajang ini diraih pada musim 2001-2002.

Setelah julukan Los Galacticos meredup beberapa tahun, pada musim 2009-2010 Real Madrid kembali merekrut para bintang jagat ini, termasuk Cristiano Ronaldo, Kaka, Karim Benzema, dan Xabi Alonso, sehingga mendapat julukan Los Galacticos edisi II. Sayang, prestasi mereka pun tetap melempem.

Toh, secara keseluruhan, klub dengan julukan resmi Los Blancos (Si Putih) dan Los Merengues (Si Kue Busa) ini, menurut catatan FIFA, adalah klub sepak bola paling sukses di dunia pada abad ke-20 (urutan kedua menurut FIFA adalah AC Milan dari Italia).

Real Madrid - Pemegang Rekor

Klub ini didirikan pada 6 Maret 1902 dengan nama Madrid Club de Fútbol. Pada Juni 1920, Raja Alfonso XIII dari Spanyol memberikan izin kepada klub tersebut untuk menggunakan nama “Real”, kata dalam bahasa Spanyol yang berarti “royal” (berkaitan dengan kerajaan). Sekaligus, lambang klub pun menggunakan mahkota kerajaan. Ada sejumlah klub lain yang juga memakai kata yang sama: Real Sociedad, Real Valladolid, Real Betis, Real Zaragoza, dan lain-lain.

Klub ini memiliki kostum kebesaran putih-putih sehingga dijuluki Los Blancos. Sejak awal, markasnya adalah Stadion Chamartin, yang kemudian berganti nama menjadi Santiago Bernabeu setelah dilakukan perombakan pada 1947. Pada 1940-an, stadion ini sempat rusak ketika terjadi Perang Sipil Spanyol. Sekarang stadion ini berkapasitas 80.354 tempat duduk.

Sejak kompetisi Divisi Utama Liga Spanyol, yang juga dikenal sebagai Primera Division, atau kadang cukup La Liga, dimulai pada 1928, Real Madrid belum pernah terperosok ke divisi di bawahnya. Mereka bahkan mencatat prestasi gemilang berupa 31 gelar juara La Liga, 17 Copa del Rey (Piala Raja Spanyol), 8 Piala Super Spanyol, 1 Copa de la Liga (Piala Liga), 1 Copa Eva Duarte, 9 Piala/Liga Champions (pemegang rekor), 2 Piala UEFA, 1 Piala Super UEFA, dan 3 Piala Interkontinental.

Real Madrid - El Clasico

Sejak awal La Liga berlangsung, terjadi persaingan sengit antara Real Madrid dan Barcelona. Pertemuan antara kedua tim ini mendapat julukan el Clasico (pertandingan klasik), yang selalu berlangsung panas. Persaingan itu konon dipicu juga oleh ketegangan politik antara warga Castilian (Kerajaan Spanyol) dan warga Catalan (Catalonia, sebuah wilayah otonom di Spanyol). Real Madrid dan Barcelona juga mewakili dua kota dengan perbedaan bahasa penduduknya.

Atmosfer persaingan akan makin panas kalau ada pemain dari klub yang satu pindah ke klub saingannya. Misalnya, pada 1950-an Alfredo Di Stéfano pindah ke Real Madrid. Lalu pada 2000, Luís Figo secara kontroversial meninggalkan Barça dan pindah ke Real Madrid.

Real Madrid - Menang Dipuja Kalah Dipuji

Jika ditanya klub sepak bola kelas dunia yang gemar tebar pesona dan menghambur-hamburkan uang triliunan dalam kurs rupiah untuk membeli pemain nomor wahid, semua sepakat jawabannya adalah Real Madrid. Ya, Real Madrid, klub sepak bola di negeri matador ini berdiri sejak 6 Maret 1902. Klub ini bernama asli Madrid Club de Futbol yang kemudian diizinkan memakai gelar Real sejak Juni 1920 atas izin Raja Alfonso XIII.

Kehebatan Real Madrid

Itu baru satu dari kehebatan dari The Real Football Team satu ini.  Bayangkan saja bahwa untuk mendapatkan kata ‘Real’ saja klub ini membutuhkan persetujuan seorang Raja. Tidak heran kalau para punggawa klub sangat kaya ini begitu semangat dan mati-matian memajukan dan memastikan kejayaan tetap mereka pegang. Tidak mudah untuk bisa tetap menjadi tim yang solid dengan kemenangan yang gemilang dan taburan bintang.

Tidak mudah juga menarik para bintang lapangan hijau itu untuk bergabung ke satu klub bila klub sepekbola itu sendiri tak bisa memberikan satu tantangan permainan dan uang yang lebih dari cukup. Tantangan dan uang adalah magnit yang luar biasa yang akan membuat semangat juang tak kendur. Ketaatan seorang pemain terhadap arahan pelatihnya adalah salah satu hal yang diyakini mampu melesatkan satu klub sepakbola ke tangka kejayaan dalam waktu yang lama.

Dengan kerja sama yang sangat solid itu, tidak salah kalau Real Madrid dinobatkan sebagai klub sepak bola tersukses abad 21 menurut versi FIFA. Hampir semua pemain terbaik dunia pernah bermain di klub yang seragam kandangnya putih-putih ini. Seragam yang berwarna putih-putih inilah yang membuatnya  hingga dijuluki Les Merengues (tim putih). Hebatnya, sejak digulirkan liga utama Spanyol yang dinamai Primera Division pada tahun 1928 hingga sekarang, belum pernah sekalipun Real Madrid degradasi ke divisi dua atau Divisi Segunda.

Kehebatan itu membuat para penggemar klub yang baru saja menjadi juara La Liga tahun 2012 ini begitu setia dan seolah tak pernah mau pindah ke lain hati. Mereka sangat mendukung klub satu ini dalam keadaan apa pun. Kesetiaan para penggemar itu memang harus dibayar dengan kerja keras dan permainan yang menarik. Untuk permainan yang menarik itu membutuhkan penampilan tim yang kompak. Itulah salah satu hal yang membuat para petinggi Real Madrid mencoba menemukan bakat-bakat hebat demi mendukung performa para pemain dan tidak mengecewakan para penggemar dan penikmat pertandingan mereka di mana pun berada.

Prestasi Klub Real Madrid

Memang prestasi Real Madrid  pernah dinilai tak lagi cemerlang baik di liga domestik apalagi liga internasional. Mereka pernah tak berhasil menjadi jawara baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Tapi, klub yang kapasitas stadionnya mencapai 80.354 penonton ini tetap harus bangga dengan prestasi domestik dan internasional yang pernah mereka raih. Tak mudah melupakan apa yang telah diraih dengan susah payah dan cucuran keringat serta energi pemikiran yang begitu dahsyat. Tak mudha melupakan sejarah kemenangan yang gemilang walaupun juga tak mudah melupakan kekalahan menyakitkan yang tak seharusnya terjadi.

Sampai sekarang belum ada yang bisa menyamainya termasuk oleh musuh bebuyutannya, Barcelona. Real Madrid meraih 31 gelar La Liga, 9 gelar Liga Champion, 1 gelar Super Eropa, 3 gelar Piala Interkontinental, 2 gelar Piala UEFA, 17 gelar Copa del Rey, 8 gelar Supercopa de Espana, 1 gelar Copa de La Liga. Luar biasa!

Tahun ini, Real menambah deretan prestasi itu dengan menjadi jura La Liga lagi. Pemain topnya, Christian Ronaldo bahkan menjadi pemain terbaik. Gol-gol yang diciptakan oleh si kaki emas dari Portugal ini bahkan menarik para penonton dari seluruh dunia untuk selalu menanti setiap permainan klub satu ini kapan pun dan di mana pun. Sungguh menjadi sesuatu yang tak bisa dilakukan hanya dalam waktu singkat. Pengalaman dan selalu konsisten adalah faktor utama yang harus dijaga oleh para pemilik dan motor penggerak klub Spanyol tersebut.

Real Madrid - Magnet Pemain Terbaik 

Real Madrid dijuluki Los Merengues karena seragamnya putih-putih. Sejak dipimpin oleh Presiden Santiago Bernabeu dan puncaknya di bawah kepemimpinan Presiden Florentiono Perez pada tahun 2000-an, klub sepak bola ini dijuluki Los Galacticos (tim galaksi).

Pemberian nama ini karena klub ini berambisi mengumpulkan semua pemain terbaik dunia dalam tim, meskipun sebenarnya tidak dibutuhkan. Mulai dari Zinedine Zidane, David Beckham, Luis Figo, Kaka, Christiano Ronaldo dan sejumlah pemain besar lainnya pernah merasakan atmosfer persaingan di tim inti klub yang bermarkas di stadion Santiago Bernabeu ini.

Sayangnya karena seringkali membeli pemain bukan karena faktor kebutuhan tim namun karena gengsi dan bukti kampanye presiden klub, akhirnya banyak terjadi penumpukan pemain di berbagai posisi mulai dari penyerang sampai sampai penjaga gawang. Kerap kali terjadi persaingan tidak sehat karena ego pemain bintang yang gajinya selangit.

Dampaknya, berbanding terbalik dengan prestasi klub. Praktis sejak musim 2008 – 2010, belum ada satupun gelar bergengsi yang mampu diraih klub sepak bola tersukses abad 21. Justru kini musuh bebuyutannya, FC Barcelona yang kian merajalela baik di kancah lokal maupun internasional meskipun pemain bintangnya tak sebanyak Real Madrid.

Keadaan itu bukannya tak dipikirkan oleh para petinggi klub. Mereka berusaha mendapatkan pelatih yang mampu memberikan bimbingan dan arahan yang tepat kepada setiap pemain agar tidak mementingkan kebintangan yang mereka miliki. Para pemain bintang itu diminta untuk mementingkan kebutuhan dan kepentingan klub bukannya kepentingan diri sendiri demi membuktikan kehebatan masing-masing. Kekompakan yang diciptakan itulah akhirnya membuahkan bukti dan Real mulai bangkit lagi.

Real Madrid - Klub Sepak Bola Terkaya

Boleh jadi prestasi Real Madrid menurun dalam sepuluh tahun terakhir. Tapi soal kekayaan dan aset klub, justru naik beberapa kali lipat dari tahun ke tahun. Menumpuknya para pemain bintang tak selamanya berdampak negatif. Paling tidak dengan banyaknya pemain bintang yang menghuni klub ibu kota Spanyol ini, menjadi mudah mendapatkan sponsor dari mulai seragam, pernak-pernik klub, terutama hak siar, dan sumber pendapatan lainnya.

Tak tanggung-tanggung, Los Galacticos menjadi klub sepak bola terkaya sedunia lima tahun berturut-turut sejak 2005 – 2010 yang dinobatkan oleh FIFA dan majalah Forbes. Menurut Football Money League, pengahasilan klub ini mencapai 401 juta Euro pertahun mengalahkan klub-klub sepak bola yang mengalahkan prestasi Real Madrid di lapangan hijau seperti Barcelona, Manchester United, dan AC Milan.

Nama besar para pemain bintang itu bagai pemanis kisah sinetron yang membuat banyak orang ingin menikmati paling tidak penampilan fisik dari mereka. Soal kualitas permainan itu menjadi nomor dua. Terutama para wanita yang tiba-tiba saja menjadi penikmat sepakbola hanya karena ketampanan dan keindahan fisik para pemain bintang yang dimiliki oleh Real Madrid.

Kekalahan demi kekalahan yang dialami klub asuhan Jose Maurinho ini tak mempengaruhi profit dari hak siar yang semakin mahal menurut Deloitte (perusahaan akuntansi terkenal di Spanyol). Apalagi dengan jumlah penggemar yang semakin banyak saja di seluruh negara. Sekali pun akhir musim 2010 – 2011 Real Madrid puasa gelar lagi, namun titel klub sepak bola terkaya sejagat bukan mustahil masih dalam genggamannya.

Tak bisa dipungkiri bahwa keindahan fisik menajdi daya tarik yang luar biasa. Apalagi pihak media sangat peka dalam mengolah setiap berita pribadi yang melekat pada para pemain bintang tersebut. Sebut saja Christian Ronaldo dengan petualangan cintanya. Pemain muda tampan penuh prestasi satu ini bak seorang pangeran mahkota yang siap menarik setiap wanita berada dalam pelukannya. Seorang mahasiswa saja tahluk dalam permainan cinta satu malamnya sehingga melahirkan seorang bayi.

Tidak berhenti disitu saja, kisah Ronaldo juga dikaitkan dengan pesaing bebuyutannya, Leonil Messi. Gol-gol mereka hingga sejarah masa kecil mereka dibandingkan hingga menjadi satu konsep berita yang menarik. Memang tak bisa dipungkiri bahwa keadaan itu memberikan satu hal yang dinantikan oleh seluruh masyarakat dunia. Itulah dunia Real Madrid. Dunia yang penuh dengan gelimang harta, tahta, wanita yang tak akan ada hentinya hingga ada pesaing yang bisa mengelola harta, tahta, dan wanita itu lebih menarik dari Real Madrid.
Read More
Nama klub sepak bola yang satu ini sudah jaminan kualitas. Nama besarnya adalah legenda klub sepak bola Spanyol. Tidak ada yang meragukan bagaimana klub Real Madrid bisa tumbuh menjadi klub bola raksasa di dunia ini.

Real Madrid - Klub Besar Sepak Bola dari Spanyol

Nama dunianya adalah Real Madrid, tapi nama aslinya adalah Real Madrid Club de Fútbol. Klub ini merupakan salah satu klub sepak bola terbesar yang pernah ada di muka bumi. Markasnya ada di negara matador, Spanyol. Tepatnya Madrid.

Klub terbesar rival utama Barcelona ini berdiri pada 6 Maret 1902. Saat kerajaan masih menjadi sistem pemerintahan yang dianut oleh negara itu. Awalnya, klub sepak bola ini tidak menggunakan nama Real di depannya. Nama Real adalah nama pemberian dari Raja Alfonso VIII. Pemberian nama tersebut bersamaan dengan turunnya izin terhadap dibentuknya klub sepak bola di Madrid. Dan terjadi setelah 18 tahun Madrid Club de Fútbol didirikan.

Real Madrid sudah mengikuti La Liga sejak pertama kali ajang tersebut diadakan, tepatnya Juni 1928. Sepanjang keikutsertaannya di ajang La Liga, Real Madrid dan dua klub sepak bola Spanyol lainnya, Barcelona dan Athletic Bilbao tidak pernah terjun ke jajaran klub sepak bola dengan posisi terendah.

Prestasi Real Madrid sungguh luar biasa. Dari awal perjalanan karirnya, telah mengoleksi sebanyak 31 kai gelar juara La Liga, 18 kali memenangkan pertandingan Copa del Rey, 8 kali menjuarai ajang Super Spanyol, 9 kali menyandang gelar champion di ajang Liga Champion, 2 kali menyematkan namanya pada sejarah UEFA sebagai juara, 3 kali mendapatkan Piala Interkontinental dan 1 kali menjuarai ajang Piala Super Eropa.

Real Madrid Gambaran Kekuasaan Pemerintahan Spanyol

Sebagai seorang Madridista, Anda tentu sudah sangat hafal betul bagaimana jersey kebanggaan klub Real Madrid. Ya. Para pemain salah satu klub sepak bola terbesar di Spanyol sekaligus dunia itu sangat identik dengan warna putih. Keidentikan tersebut membuat pasukan Bernabéu dijuluki sebagai Los merengues yang artinya adalah tim putih.

Para pemain Real Madrid akan sangat percaya diri ketika bermain di stadion Santiago Bernabéu, tentu saja hal tersebut terjadi, mengingat stadion tersebut adalah base camp para pemain klub Real Madrid. Dengan mendapatkan dukungan dari 80.354 pendukungnya, Real Madrid mendapatkan suntikan semangat yang cukup besar untuk melibas lawan-lawannya di stadion ini.

Sebagai sebuah klub sepak bola yang memang dituntut untuk terus berprestasi, Real Madrid tentu mengeluarkan strategi untuk melawan tim-tim sepak bola lainnya. Yang terdekat adalah perlawanan dari tim sepak bola yang sama-sama berada di Spanyol. Anda tentu sudah sangat paham jika Barcelona adalah musuh utama Real Madrid di dunia sepak bola Spanyol bahkan dunia.

Pertempuran antara Real Madrid dengan Barcelona dikenali juga dengan istilah El Clásico. Sementara cerita persaingannya dengan sebuah klub yang sama-sama berasal dari Madrid, Atletico Madrid, dikenal dengan istilah El Derbi Madrileno.

Kiprah Real Madrid di dunia persepakbolaan memang tidak tanggung-tanggung. Klub ini terus mengeluarkan strategi-strateginya untuk selalu memenangkan setiap pertandingan yang diikuti. Pembelian para pemain dengan bandrol yang cukup mahal pun dilakukannya. Seolah uang bukanlah masalah bagi mereka.

Kebiasaan Real Madrid memboyong para pemain mahal tersebut menyematkan satu julukan baru lagi bagi mereka, adalah Los Galácticos atau tim galaksi. Ketika para pemain mahal tengah membela Real Madrid di lapangan hijau, mereka diumpamakan seperti benda-benda langit yang berkilau. Sehingga sebutan tim galaksi menyemat pada klub ini.

Bagaimana tidak, jika para pemain yang pernah dan sedang membela Real Madrid ini adalah mereka yang benar-benar tengah bersinar. Kemampuannya menggocek bola tengah menyihir para penikmat bola di dunia. Sebut saja antara lain, David Beckham, Zinedine Zidan, Luis Figo, Raul, Ronaldo, Roberto Carlos, dan Christian Ronaldo. Nama-nama besar itu pernah dan ada yang masih berjuang untuk Real Madrid.

Kemampuannya membeli para pemain bintang tidak mungkin terjadi jika tanpa dukungan modal yang cukup. Faktanya, Real Madrid berani melakukan "strategi mahal" karena didukung dengan kekuatan finansial yang luar biasa baik. Real Madrid merupakan salah satu klub sepak bola terkaya yang pernah ada.

Sejarah Real Madrid

Hadirnya Real Madrid di kancah persepakbolaan ternyata tidak lepas dari "aksi" beberapa akademisi, mahasiswa serta lulusan dari Universitas Oxford dan Cambridge. Mereka mengadakan pertandingan sepak bola setiap akhir minggu. Mereka tergabung dalam Football Club Sky yang berdiri pada 1897.

Klub tersebut terbelah tiga tahun kemudian. Masing-masing menjadi, New Foot-Ball de Madrid dan Club Español de Madrid. Klub kedua kemudian terpecah kembali, dan lahirlah Madrid Football Club pada 1902.
Di umurnya yang masih muda, pada 1905, Real Madrid (yang saat itu belum bernama Real Madrid) langsung menunjukkan kemampuannya. Klub ini memenangkan pertandingan sewaktu mengalahkan Athletic Bilbao di ajang Copa del Rey.

Sayangnya, prestasi Real Madrid di Copa del Rey tidak bisa dipertahankan. Di ajang yang berbeda, Liga Spanyol yang digelar pada 1929, Athletic Bilbao berhasil membalaskan dendamnya. Pembalasan dendam tersebut membuat Real Madrid harus rela kehilangan kesempatan untuk mengangkat piala Liga Spanyol yang pertama.

Beberapa tahun kemudian dari penyelenggaraan Liga Spanyol yang pertama, tepatnya pada 1931, Real Madrid berhasil meraih gelar champion. Bahkan, gelarnya tersebut bisa dipertahankan sebanyak dua kali penyelenggaraan Liga Spanyol berturut-turut. Berkat itu, Real Madrid menjadi klub sepak bola pertama yang berhasil memenangkan perlombaan tersebut secara berurutan.

Keberadaan Real Madrid juga tidak lepas dari kepemimpinan Santiago Bernabéu Yeste. Ia adalah legenda bagi klub ini, Santiago merupakan presiden Real Madrid yang memimpin pada 1943. Di bawah kepemimpinannya, Real Madrid tumbuh menjadi klub yang lebih mapan. Sebuah stadion pun dibangun sebagai sarana bagi Real Madrid. Penggunaan sana Santiago Bernabéu pada nama stadion milik Real Madrid adalah salah satu bentuk penghargaan untuknya.

Ia jugalah yang memprakarsai terbentuknya ajang UEFA. Bersama para jurnalis olahraga, Santiago Bernabéu dan kawan-kawan membicarakan untuk mengadakan sebuah pertandingan sepak bola tersebut. Presiden Real Madrid ini memberikan kontribusi yang besar bagi berlangsungnya Real Madrid.

Real Madrid dan Barcelona - Rivalitas Abadi dalam Dunia Sepak Bola

Penggila bola, manapun, siapapun, pasti mengetahui bahwa musuh bubuyutan Real Madrid adalah Barcelona, begitupun sebaliknya. Lalu, pernahkah Anda bertanya, mengapa persaingan tersebut seolah menjadi legenda? Bukankah dalam sepak bola hal tersebut biasa? Lalu, apa yang istimewa dari cerita persaingan antara Real Madrid dan Barcelona ini?

Ternyata, persaingan antara Real Madrid dan Barcelona ini bukan sekadar persaingan dalam dunia sepak bola. Tapi lebih dari itu. Hal yang seharusnya sportif ternyata ditunggangi dengan permasalahan politik. Dan itulah yang menjadi penyebab panasnya hubungan antara Real Madrid dan Barcelona.

Perang saudara Spanyol adalah sumber dari permasalahan ini. Catalunya atau Barcelona boleh diibaratkan sebagai kaum masyarakat yang datang dari kelas menengah ke bawah. Berbeda dengan Castilla atau Real Madrid. Catalunya dan Castilla sesungguhnya adalah dua kota yang ada di Spanyol. Tetapi, mereka dibatasi dengan status serta kepentingan politik.

Pemerintahan, yang berada di Castilla, melarang hal-hal yang sifatnya Catalunya tumbuh di wilayah Spanyol. Pembatasan apa-apa yang berkaitan dengan Catalunya pun dilakukan. Ibaratnya adalah Real Madrid sebagai penguasa dan Barcelona sebagai rakyat. Sebagai bentuk protes terhadap pembatasan tersebut, rakyat kecil kemudian memiliki identitas sebagai pendukung Barcelona.

Hal ini pada akhirnya kemudian menjadi cerita yang melegenda. Ketika terjadi pertandingan antara Real Madrid dan Barcelona, yang terjadi bukan sekadar adu strategi di lapangan hijau. Tapi adu gengsi.

Ketika Barcelona memenangkan pertandingan, maka itu sekaligus merupakan kemenangan rakyat kecil yang ditindas oleh peraturan dan pengekangan pemerintahan. Ideology seperti itu lah yang membuat Barcelona dan Real Madrid akan tetap menjadi rival abadi. Seabadi jarak antara pemerintahan dan rakyat sipil.
Read More
Liga Champion UEFA atau dalam bahasa Inggrisnya UEFA Champions League adalah kejuaraan tahunan antarklub sepak bola di Eropa. Kejuaraan ini diikuti klub-klub sepak bola di Eropa yang merajai masing-masing kompetisi di negaranya. Liga Champion sering dianggap sebagai kejuaraan yang paling bergengsi di daratan Eropa. Karena itu, klub-klub sepakbola yang ada di Eropa saling berebut untuk mendapatkan gelar juara kompetisi ini.

Sejarah Liga Champion

Kejuaraan Liga Champion pertama kali dicetuskan oleh salah satu majalah olahraga dari Perancis dengan nama Piala Juara Klub Eropa. Pentas Liga Champion memperebutkan tropi yang disebut "The Big Ears" atau dalam bahasa Indonesia si Kuping Besar dibuat oleh Stadellman. Tropi yang diperebutkan sekarang merupakan tropi edisi ke-6. Disebut kuping besar karena memang bentuknya yang mempunyai kuping yang sangat besar di kedua sisinya.

Kejuaraan ini dimulai pada musim 1955/1956 dengan menggunakan sistem gugur dengan dua leg, yaitu setiap tim bermain dua pertandingan, satu tandang dan satu di kandang. Tim dengan skor rata-rata tertinggi maju ke babak berikutnya. Awalnya, kancah Liga Champion hanya diikuti oleh tim-tim juara liga pada masing-masing negara, ditambah juara bertahan, yang berhak ikut ajang kompetisi terbesar di darat Eropa ini.

Jumlah perwakilan dari masing-masing Negara, berbeda tergantung dari kualitas liga sepakbola yang ada di Negara tersebut. Bisa jadi sebuah Negara mengirimkan empat klub saat kompetisi liga champions ini berlangsung, tetapi bisa jadi sebuah Negara sama sekali tidak mengirimkan wakilnya ke liga champions.

Liga champions sendiri diadakan setiap tahun dan klub yang masuk ke dalam pertandingan ini adalah klub yang tahun sebelumnya menjadi juara di masing-masing liga yang ada di negaranya. Tentu saja Negara yang dimaksud adalah Negara yang mempunyai kompetisi domestic yang kuat dan mempunyai peringkat tinggi dalam daftar peringkat internasional.

Format Baru Liga Champion

Format dan namanya kemudian diganti pada musim 1992/1993. Nama kejuaraannya pun berubah menjadi seperti sekarang, Liga Champion. Mulai saat itu, Liga Champion terdiri dari tiga babak kualifikasi, yaitu babak kompetisi grup (tim-tim bermain menggunakan sistem tandang-kandang atau home away seperti kompetisi reguler), dan empat babak final dengan sistem gugur.

Jumlah dari peserta babak kualifikasi ini adalah 32 klub yang dibagi menjadi 8 grup. Masing-masing grup akan berisi 4 klub yang akan bermain tandang dan kandang dan memperebutkan poin untuk bisa melangkah ke babak selanjutnya. Setiap grup yang menang akan mendapatkan tiga poin, imbang satu poin, dan kalah tidak akan mendapatkan poin. Masing-masing klub harus mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya dan dua klub yang paling banyak akan masuk ke dalam babak 16 besar.

Jika dalam sebuah grup, ada klub yang mempunyai nilai sama, maka yang berhak masuk ke babak selanjutnya adalah klub yang menang dalam pertandingan head to head antara pemilik nilai yang sama. Sebelum system ini diterapkan, klub yang berhak ke babak selanjutnya adalah klub yang mempunyai gol lebih banyak dari klub lainnya.

Di dalam babak 16 besar ini klub akan diundi untuk bertarung antara satu dengan yang lain. Masih ada 8 grup dan masing-masing grup terdiri dari dua klub. Klub yang bermain adalah klub juara dari grup sebelumnya melawan grup yang menjadi runner up di babak sebelumnya. Tentu saja ini akan menjadi motivasi bagi para klub untuk menjadi juara di babak kualifikasi dengan harapan akan menemui tim runner up yang kekuatannya lebih lemah daripada tim yang menjadi juara grup. Walaupun begitu, hal ini tidak bisa ditentukan karena bisa jadi tim runner up dari grup lain lebih kuat dari tim juara dari grup lainnya. Pertandingan akan digelar kandang dan tandang.

Semua babak kualifikasi dan pertandingan menggunakan sistem gugur yang dilangsungkan dengan dua leg, kecuali pertandingan final yang dilaksanakan hanya satu pertandingan. Laga final Liga Champion diselenggarakan di sebuah tempat yang telah ditentukan oleh UEFA, komisi tertinggi sepak bola Eropa.

Waktu dari pertandingan liga champiosn ini biasanya menggunakan waktu pertengahan minggu saat kompetisi domestic tidak bergulir. Mengingat kebanyakan liga domestic Negara Eropa mengambil akhir pecan untuk berkompetisi. Waktunya pun diambil dua minggu sekali dan berdasarkan jadwal yang sudah disepakati dan tidak mengganggu jadwal liga domestic Negara-negara yang ada di Eropa.

Pemegang Gelar Juara Terbanyak Liga Champion

Kompetisi paling prestisius di daratan Eropa ini telah menghasilkan banyak juara. Para juara kompetisi yang sudah berusia lebih dari 50 tahun ini tersebar di daratan Eropa.

Real Madrid merupakan tim yang paling banyak merebut gelar Liga Champion. Tim dari ibu kota Spanyol ini telah mengantongi gelar juara Liga Champion sebanyak 9 kali.

Tim berikutnya yang paling banyak merebut gelar juara Liga Champion, yaitu AC Milan sebanyak 7 kali, Liverpool FC sebanyak 5 kali, FC Bayern Munchen dan Ajax Amsterdam sebanyak 4 kali, serta Manchester United, Inter Milan, dan Barcelona sebanyak 3 kali.

Saat tulisan ini ditulis, Chelsea adalah juara liga champions untuk pertama kalinya selama klub tersebut berdiri sejak tahun 1905. Tentu saja ini prestasi yang sangat dibanggakan mengingat pelatih Chelsea yaitu Roberto di Mateo hanya melatih Chelsea kurang dari satu tahun untuk bisa meraih gelar paling bergensi di Eropa tersebut. Sayangnya pada tahun berikutnya, Chelsea tidak bisa lolos pada babak kualifikasi grup dan harus terlempar ke liga Eropa yaitu kompetisi kelas dua di Eropa.

Serba-Serbi Liga Champion

Khusus bagi tim yang pernah juara Liga Champions minimal 5 kali tidak berturut-turut atau 3 kali berturut-turut, mendapat kehormatan untuk menempelkan logo Liga Champions pada lengan kiri kaos timnya dan tertulis jumlah piala yang dikoleksi. Tim-tim yang mengenakan logo Liga Champion pada kaos timnya ini antara lain Real Madrid (9 kali juara), AC Milan (7 kali juara), Liverpool (5 kali juara), Bayer Muenchen (3 kali juara), dan Ajax (3 kali juara).

Kualifikasi Liga Champion

Kualifikasi untuk mengikuti kompetisi Liga Champions ditentukan oleh posisi tim pada liga domestik dan melalui sistem kuota atau jatah. Negara-negara dengan liga domestik terbaik menurut UEFA diberikan lebih banyak tempat atau jatah pada Liga Champion. Misalnya, liga domestik yang berperingkat 1 di UEFA, mendapatkan jatah 3 sampai empat tim teratas yang berhak mengikuti Liga Champion. Dengan catatan, juara dan runner up liga tersebut langsung lolos menuju fase grup.

Distribusi Juara Liga Champion Berdasarkan Negara

  • Spanyol sebanyak 12 gelar.
  • Italia sebanyak 12 gelar.
  • Inggris sebanyak 11 gelar.
  • Jerman sebanyak 6 gelar.
  • Belanda sebanyak 6 gelar.
  • Portugal sebanyak 4 gelar.
  • Prancis, Rumania, Yugoslavia, dan Skotlandia sebanyak 1 gelar.
Read More
Bintang sepakbola tanpa klub yang menaunginya ibarat manusia tanpa dunia. Dia tak bakal bisa menjadi apa-apa. Klub-klub sepak bola dunia besar yang menaungi pesepakbola besar tersebar merata di Eropa. Berikut ini adalah klub-klub besar dunia:

Klub-Klub Sepak Bola di Dunia Real Madrid

Real Madrid

Real Madrid adalah klub raksasa dari Spanyol. Pesaing Barcelona ini tak segan-segan menggelontorkan banyak uang untuk memenuhi ambisinya menjadi yang terbaik di dunia. Klub yang didirikan pada tanggal 6 Maret 1902 tak pernah sekalipun terdegradasi ke divisi bawah. Mereka selalu bertahan di divisi primera utama.

Meski telah mengeluarkan banyak uang untuk membeli pemain top dunia, salah satunya Christiano Ronaldo yang transfernya memecahkan rekor transfer Zinedine Zidane, Real Madrid tetap miskin prestasi. Terakhir mereka menjadi juara Liga Champions pada tahun 2002. Baru kemudian setelah yang menjadi manajer Carlo Anceloti, Real Madrid mendapatkan trofi Liga Champions yang kesepuluhnya.

Barcelona

Rival abadi Real Madrid ini memang tak seroyal Real Madrid dalam membelanjakan uang untuk membeli pemain. Tapi, prestasi mereka begitu moncer mengalahkan prestasi Real Madrid. Klub yang didirikan pada tahun 1889 ini telah menyetujui kesepakatan dengan Unicef yang mana Unicef diperkenankan memasang logonya di seragam para pemain Barcelona.

Peraih liga Champion 2008/2009 dengan mengalahkan Manchester United 2-0 juga menyumbangkan 0,7 persen keuntungannya kepada Unicef. Salah satu bintangnya yang mendapat Balloon d' Or adalah Lionel Messi, pesepakbola dari Argentina.

Bayern Munchen

Bayern Munchen adalah klub raksasa dari Jerman. Klub yang didirikan pada tahun 1900 ini telah berkali-kali menjadi juara Liga Jerman. Klub raksasa ini telah menjadi juara liga Champion sebanyak empat kali. Pada Mei 2010 lalu klub yang bermarkas di Alianz Stadion ini dikalahkan Inter Milan pada final Liga Champion 2009/2010.

Lyon

Lyon adalah klub raksasa dari Prancis. Klub yang didirikan pada tahun 1899 ini juga memiliki prestasi yang tak kalah moncernya. Selama tujuh kali berturut-turut dia menjadi juara Liga Prancis, sebuah prestasi yang tak bisa disamai oleh klub raksasa lain manapun.

Liverpool

Liverpool adalah klub raksasa dari Inggris. Klub yang dikenal dengan sebutan The Reds ini telah lima belas kali menjadi juara Liga Champion (dulu Piala Champion). Klub yang berada satu kota dengan klub Everton selalu masuk lima besar di Divisi Utama Liga Inggris. Terakhir kali menjadi juara Liga Champions pada tahun 2005 lalu dengan mengalahkan A.C. Milan meski mereka telah ketinggalan 3-0.

Dengan bantuan pemain kedua belas, para suporter yang bersemboyan You'll never walk alone",  Liverpool pun sukses membawa trofi Liga Champion ke Anfield Stadion. Klub raksasa yang didirikan pada tangga 12 Maret 1892 ini pada musim kompetisi lalu hanya duduk di peringkat tujuh yang mengakibatkan Liverpool tak bisa  mengikuti Liga Champion musim ini.
Read More
Previous PostOlder Posts Home