Cerita Naruto: Perjalanan Ninja Demi Pengakuan

No Comments
Serial kisah kepahlawanan dalam bentuk membela kejahatan sangat popular bagi kalangan anak-anak, bentuknya pun beragam, mulai berbentuk komik, film, dongeng, maupun bentuk yang lain. Jika dilihat di Indonesia yang popular adalah bentuk komik ataupun yang bisa berbentuk film animasi dimana mengisahkan seorang tokoh dalam membela kebenaran dengan segala kemampuan yang dimiliki tokoh tersebut ataupun tema lain yang bermuara bagi perkembangan anak dari berbagai segi. Salah satunya adalah serial cerita naruto.

Banyak beredar di negeri ini cerita tentang kepahlawanan, salah satunya adalah serial naruto yang sangat popular di kalangan anak-anak hingga seusia remaja. Hal ini diakibatkan cerita serial ini menampilkan bentuk yang unik dan terkesan imajinatif bagi sebagian kalangan.

Dalam perjalanannya serial naruto mampu menjadi topik utama pada generasinya, betapa tidak, karena pada tiap episodenya selalu menampilkan cerita yang membuat penggemarnya merasa penasaran dengan cerita selanjutnya. Maka tidaklah heran bagi penggemar berat harus rela merogoh kocek dan menunggu waktu untuk mendapatkan kelanjutan dari serial ini, baik dari komik maupun serial dalam bentuk film animasi.



Awal Perjalanan Serial Naruto

Ketika serial ini dimulai semenjak 1997, di lembaran majalah Shonen Akamaru Jump. Tidak ada yang menduga, bahwa di Jepang saja, komik Jepang Naruto telah terjual  hingga 71 juta kopi, sejauh episode ke 36 yang telah diterbitkan oleh penerbit Shueisha Jepang.

Hal ini menunjukkan bahwa serial ini mampu menjadikan serial naruto sebagai idola baru bagi penggemar komik atau lebih utamanya disebut penggemar manga—penggemar komik jepang—di belahan dunia, tidak terkecuali di Indonesia sendiri.

Episodenya masih terus berlanjut, dengan plot yang semakin tidak terduga. Terakhir tayang di Shonen Jump untuk bulan Oktober 2010. Semenjak tulisan ini diturunkan, Naruto tengah disembunyikan oleh pulau raksasa berbentuk kura-kura, dari kejaran Tobi Akatsuki dan kawan-kawan. Dengan plot pada serial naruto yang mempunyai karakteristik tersendiri, episode ini masih akan terus diburu oleh penggemarnya.

Penggemar jenis manga ini tidak hanya menggemari bentuk komik, namun juga berbentuk anime yang tetap saja membuat serial ini begitu laris. Bahkan dalam perkembangannya serial anime naruto ditunggu pemirsa sampai stasiun TV, membuat bosan penonton dengan mengulang-ulang serial dari Naruto bagian pertama.

Animenya  tentu saja berjalan lebih lambat dari kisah Naruto dalam sketsa komik. hal ini dikarenakan tingkat kesulitan produksi. Mulai dari pewarnaan, pembuatan sel anime, pengisian suara, penyutradaraan, dan kompleksitas lainnya. Hal ini bisa dimaklumi karena hasil yang akan ditayangkan dalam bentuk anime mempunyai kualitas yang maksimal hingga membuat penonton merasa terpuaskan dengan kehadiran serial naruto dalam bentuk anime.

Walaupun lebih lambat, sebenarnya studio anime Naruto telah menyediakan format arc (kisah perantara) yang dikenal di dunia sebagai Naruto Movies. Format arc ini menjadi jembatan dari kisah Naruto dengan Naruto: Shippuden. Memperlihatkan jenjang bagaimana setiap ninja muda sekelas Chuunin dari Desa Daun Tersembunyi semakin kuat dengan latihan yang semakin hebat.

Dengan format tersebut akan menunjukkan cerita lain dimana dikemas dengan cara yang menarik, tokoh-tokoh yang bukan merupakan tokoh utama layaknya tokoh naruto mempunyai proporsi yang berlebih. Karakter seperti Kiba, Akamaru, Shino, Shikamaru, atau Hinata lebih diperhatikan dalam format arc.  Pada format ini telah dihasilkan tujuh episode antara misalkan pada 2004, Naruto, Tarung antar Ninja di lembah Salju. Lantas pada 2005 Naruto, Dan Lagenda Batu Gelel.

Hasil akhir dalam bentuk anime yang ditorehkan oleh serial naruto ini tidak dapat dilepaskan dari jasa besar dalam keluarga Kishimoto. Disebutkan demikian karena gambar yang dihasilkan oleh Masashi Kishimoto dalam menciptakan karakter Naruto begitu lekat dengan karya adik kembarnya Seishi Kishimoto.

Dalam perjalanan karirnya dalam pembuatan serial komik jepang ini, adiknya lebih dahulu berkarya sebagai artis komik dengan menghasilkan komik 666 Satan dan Blazer Drive. Tidak heran bahwa kesuksesan Masashi sebenarnya diambil dari mempelajari kelemahan saudara kembarnya itu. Sebagai pengusaha dalam bidang komik ini, sang kakak mampu menunjukkan kepiwaiannya dalam melihat potensi yang belum tergali pada diri adiknya hingga membuat ia sukses hingga saat ini.

Kreativitas Penonton Naruto

Penonton di Indonesia sebenarnya tidak usah berkecil hati untuk ketinggalan cerita Naruto dan tidak bisa menikmati Naruto Shippuden, setelah dipuaskan dengan film awal Naruto, hanya karena menunggu giliran dari tayangan di Jepang. Karena jika menguasai seluk beluk internet terdapat beberapa situs yang menyediakan versi streaming dari kelanjutan kisah Naruto.

Maka dengan kesabaran dan tentu saja menyediakan dana serta waktu untuk menunggu kehadiran serial naruto dalam bentuk anime yang selalu terbit secara regular pada hari tertentu pada tiap minggunya. Bagi yang sudah menjadi penggemar berat serial ini, beberapa hal diatas bukan merupakan masalah yang berarti.

Dalam perkembangannya, kisah Naruto yang juga tayang di Amerika Utara dan mendapat peringkat ke 38 dari 100 film animasi terbaik, dan belum mencapai klimaksnya. Popularitas ketokohan serial animasi naruto benar-benar telah mendunia dan telah mampu menyaingi berbagai film animasi lain dari Negara lain seperti amerika serikat yang lebih dahulu mapan dengan berbagai jenis film animasi.

Dalam menunjang dan mengetahui kelanjutan perjalanan kisah serial berjenis manga ini membuktikan bahwa perlu adanya kreativitas dari para penonton dan penggemar setia dalam mencari tahu kelanjutan kisah Naruto melalui Internet. Tentu saja, modal utama menontonnya adalah kemampuan bahasa Jepang, atau Inggris. Dengan penguasaan bahasa tersebut maka tidak akan kesulitan dalam mengetahui maksud dari serial naruto pada setiap seri dalam bentuk film animasi.

Kritik Animasi Naruto

Kesuksesan bukan tanpa sebuah kritikan, hal ini berlaku pada setiap perkara tidak terkecuali pada Film animasi Naruto yang juga tidak akan pernah lepas dari kritik. Di Jepang, tidak mudah memberikan belenggu rating pada suatu pengisahan karya animasi. Hal ini dimungkinkan banyaknya jenis film animasi yang beredar di Negara tersebut dengan berbagai macam bentuk dan karakter dari setiap tokoh yang ditonjolkan pada tiap serialnya.

Hal ini diawali dari animasi karya Katsuhiro Otomo yang mendobrak banyak tabu dalam produksi animasi. Kecanggihan teknologi 3.000 cell perdetik, menjadikan gambar semakin hidup, dibarengi dengan tingkat kengerian yang semakin realistis mengingat kisah Akira dari Katsuhiro Otomo yang ditujukan bagi pembaca dewasa.

Naruto tidak lepas dari itu. Walau di awal film dikisahkan Naruto kanak-kanak. Pada perkembangan selanjutnya, semua orang perlu memahami bahwa kisah ini bukan ditujukan untuk anak kencur dan lepas dari pengamatan orang tua. Perkembangan ketokohan film yang telah disusun oleh pengarangnya memang harus selalu diperhatikan bagi pengamat dan pemenrhati perkembangan anak, dimana anak  merupakan konsumen terbesar serial ini.

Di Indonesia, apabila kisah ini berlanjut pada Naruto Shippuden, maka rating BO atau bimbingan orang tua harus dihapus, diganti dengan terlarang bagi anak-anak. Karena Naruto dewasa lebih menyajikan kekerasan yang mengerikan, sadistis, dan beberapa humor bermuatan seksual.

Dengan paparan kenyataan tersebut maka tidaklah mengherankan bahwa serial ini harus mendapat perhatian secara lebih mendalam bukan hanya pada perkembangan cerita pada tiap episodenya, namun pada dampak yang akan dihasilkan bagi pemirsa setia serial dari jepang ini.

Perhatian orang tua sangatlah diperlukan karena orang tualah yang berada di garda terdepan dalam mengawasi anak-anaknya dalam menikmati berbagai cerita animasi yang pada tulisan ini dikhususkan pada cerita perjalanan seorang tokoh yang dikenal dengan nama naruto ini.

Pada akhir tulisan ini, menjelaskan bahwa perjalanan ninja cilik yang bernama Naruto bukan lagi demi pengakuan. Melainkan perjalanan ninja dewasa demi pembalasan dendam. Dengan dasar itulah maka makna dalam serial ini sungguh tidak cocok untuk kalangan anak-anak. Jika masih dipertontonkan mengenai maksud dari cerita itu bukanlah tidak mungkin generasi muda di Indonesia pada khususnya dan dunia pada umumnya akan meniru dari cerita berlatar belakang ninja tersebut.

Paparan mengenai kisah cerita naruto bermuara pada pendapat yang menyatakan bahwa cerita serial yang berasal dari negeri sakura ini jelas bukan tema untuk anak-anak. Karena tema untuk anak-anak seharusnya memberikan sebuah hal yang positif bagi perkembangan bagi dirinya untuk mencapai kedewasaan.
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments

Post a Comment