Bukan seperti pakaian kantor atau pakaian pesta yang memang cukup layak jika dihargakan mahal. Harga kaos bola cukup bervariasi, ada yang murah dan ada yang sangat mahal.
Bahkan, untuk membuat kaos bola, tim olahraga yang memakainya cukup menerima dari sponsor besar. Itulah kaos bola, yang walaupun sama seperti kaos olahraga lainnya, tapi seperti memiliki perhatian khusus di mata dunia.
Besarnya antusiasme masyarakat terhadap bola, menjadikan banyak sekali perusahaan besar yang menjadi sponsor dari berbagai klub bola, termasuk perusahaan pakaian.
Sebut saja perusahaan-perusahaan seperti Northern Rock, Virgin Money, Pirelli dan perusahaan besar lainnya, yang telah sukses menjadi sponsor terbesar untuk kaos bola.
Membicarakan kaos bola tentu tidak ada habisnya. Bayangkan, dalam satu negara saja bisa terdapat lebih dari 10 klub bola profesional. Belum lagi ditambah dengan beberapa klub kecil di berbagai daerah. Untuk itu, kita akan membahas mengenai kaos bola dari 3 Klub besar yang ada di Italia.
Tidak salah lagi, karena Italia merupakan salah satu negara yang persepakbolaannya sangat maju. Bahkan, bola tidak lagi menjadi ajang olahraga, tapi juga lahan bisnis yang sangat menarik. Salah satunya adalah bisnis kaos bola ini.

Kaos Bola Zebra | Bianconeri
Untuk kaos bola kedua klub ini menggunakan warna biru reverse kuning. Namun, dipadukan dengan celana biru, serta kaos kaki yang juga berwarna biru.Sejak 27 Juni 1967 Juventus berubah menjadi sebuah perusahaan milik publik.
Sebanyak 60% saham Juventus dimiliki oleh Exor S.p.A, dan FIAT Group (keluarga Agnelli) dan Libyan Arab Foreign Investment sebesar 7.5%, serta oleh pemegang saham lainnya sebanyak 32.5%.
Jika Anda fans besar sang Nyonya Besar, tentu sangat mengenal kaos bola berwarna hitam putih bergari-garis seperti zebra milik Juventus ini.
Sebenarnya, ketika Juventus baru saja bergabung dengan Kejuaraan Sepak Bola Italia pada 1900, para pria tampan di dalamnya harus memakai kaos bola berwarna pink dengan celana hitam. Bahkan, kaos bola itu harus dipadupadankan dengan dasi.
Hingga pada suatu hari di tahun 1903, dalam sebuah pertandingan, seorang pemain yang berasal dari inggris bernama John Savage secara tiba-tiba memakai kaos bola bermotif belang dalam pertandingan. Hal itu membuat banyak orang yang menjadi terkejut. Namun aksinya membuat pihak klub tertarik untuk mengubah seragam mereka menjadi belang hitam-putih.
Akan tetapi, saat itu produsen tekstil belum ada di Italia, sehingga pihak klub harus memesan seragam dari pabrik Nottingham, di Inggris.
Baju seragam tersebut tidak berganti hingga saat ini. Para pemain Juventus selalu memakai kaos bola berwarna hitam juga putih, dan motifnya selalu saja garis-garis horizontal, perpaduannya selalu saja dengan celana berwarna putih yang senada dengan kaos kakinya.
Menjadi perusahaan publik bukanlah hal yang mudah. Hal itu akan menambah popularitas pemain dan membuat perusahaan semakin diuntungkan. Termasuk ketika membicarakan perihal kaos bola.
Para pemain memiliki fungsi ganda. Selain sebagai bintang lapangan, mereka juga harus bisa menjadi selebritis lapangan.
Hal itu akan membuat banyak perusahaan besar berbondong-bondong ingin menjadi sponsor mereka, dan produknya, kaos bola salah satunya, dipakai oleh para selebritis lapangan tersebut.
Lihat saja beberapa pemain legendaris Juventus seperti Alessandro Del Piero dan Gianluigi Buffon sempat sangat laris menjadi model iklan. Saat ini, kaos bola Juventus mendapatkan sponsor dari perusahaan BetClick UK Ltd sejak 1 Juli 2010 hingga dua tahun berikutnya, dengan nilai kontrak 7 juta poundsterling.
Kaos Bola Merah Hitam Sang Iblis
"Kita akan menjadi sebuah tim iblis. Warna kita adalah merah menandakan api dan warna hitam menandakan rasa takut yang akan menyerang lawan!“ (Herbert Kilpin).Kutipan kalimat itu tentu menandakan bahwa Herbert Kilpin tidak main-main dalam membuat kaos bola AC Milan ketika masa pembentukannya.
AC milan atau Associazione Calcio Milan Italia didirikan Oleh Herbert Kilpin dan rekannya yang bernama Alfred Edwards pada tanggal 16 Desember 1899.
Kedua ekspatriat Inggris saat itu menamakan klub ini dengan nama Klub Kriket dan sepak bola Milan. Mereka juga merupakan inspirasi di balik motif kaos bola khas AC Milan.
Ketika itu Edwards menjadi Presiden klub pertama Milan, dengan Kilpin sebagai kaptennya. Hingga saat ini tim bola yang kental dengan kaos bola berwarna hitam merah itu menjadi tim tersukses ketiga dalam sejarah persepak bolaan Italia. Dengan gelar Il Diavolo Rosso (setan merah), AC Milan telah 18 kali menjuarai Seri A, serta 15 kali memenangkan Piala Italia.
Panggilan Rossoneri sendiri dikarenakan kaos bola kebanggaan Milan berwarna merah-hitam.
Selain itu, di atas lambang klub Milan terdapat gambar bintang yang sudah dikenakan Milan pada 1979. Hal itu dikarenakan Milan telah memenangkan lebih dari sepuluh gelar lokal (scudetto Seri A).
Akan tetapi, yang mengherankan adalah dalam setiap ajang kompetisi seperti Liga Champion yang tidak memakai format kandang-tandang, para pemain AC Milan selalu memakai kaos bola berwarna putih.
Hal itu ternyata berhubungan dengan tradisi, jika memakai kaos bola berwarna putih akan membawa keberuntungan untuk Milan.
Terbukti dengan kemenangan Milan sebanyak enam kali dari delapan laga pada final Liga Champions. Ketika itu mereka memakai baju bola berwarna putih. Tradisi ini pun akhirnya semakin kuat dipertahankan oleh mereka.
Selain kedua seragam itu, Milan juga memiki kaos bola berwarna berwarna hitam, dengan sentuhan garis merah di beberapa bagian. Akan tetapi kaos bola tersebut sangat jarang digunakan.
Kaos Bola AC milan selama 4 tahun pernah disponsori oleh Bwin, yang merupakan media perjudian online terbesar di dunia. Setelah kontrak dengan Bwin berakhir, di musim 2010/2011 Fly Emirates menjadi sponsor utama AC milan dengan kontrak 15 juta euro per musim.
Kaos Bola dalam Kisah Remus dan Remulus
Sejarah Lambang Kaos Bola AS RomaAda kisah tersendiri pada lambang AS Roma yang ada di bendera dan kaos bola mereka. Lambang itu berkaitan dengan legenda kota roma, yaitu pada kisah Remus dan Romulus.
Pada zaman dahulu kala seorang biarawati memiliki dua anak kembar bernama Remus dan Romulus. Kedua anak kembar itu merupakan hasil buah cintanya bersama dewa Mars (dewa perang).
Akan tetapi, menurut sejarah kaos bola AS Roma seorang biarawati terikat dengan janji suci yang mengharuskan agar mereka tetap menjadi perawat suci serta menetap di biara.
Untuk itu, Remus dan Romulus dibuang di sungai Tiber. Pada suatu hari, kedua anak itu ditemukan dan dipungut oleh seekor serigala betina.
Ajaibnya, bukan memakan keduanya, serigala itu malah menyusui keduanya.Gambaran itulah yang kemudian menjadi lambang yang ada di kaos bola AS Roma.
Kaos bola AS Roma sendiri disponsori oleh Wind yang merupakan perusahaan telekomunikasi di Italia.
Saat musim panas di tahun 1927, Italo Foschi menggabungkan 3 klub sepak bola dari kota Roma, Italia menjadi AS Roma. Ketiga klub itu adalah Roman FC, SS Alba-Audace dan Fortitudo-Pro Roma SGS.
Penggabungan ini dilakukan atas inisiatif seorang dictator fasis terkenal di Itali bernama Benito Mussolini. Mereka juga memiliki cerita menarik tentang kaos bola yang dikenakannya.
Tujuan mereka adalah untuk membentuk sebuah klub sepak bola yang kuat. Klub ini nantinya dapat menandingi klub-klub besar sepak bola Italia bagian utara.
Pada masa itu, dominasi klub-klub sepak bola Italia bagian barat sangat besar, sehingga mereka ingin mengakhiri dominasi tersebut dengan kemenangan dari klub bentukan, mereka. Keberadaan kaos bola yang mereka kenakan juga menjadi bagian yang tak terpisahkan.
Kaos bola As Roma sangat identik dengan warna merah marun serta warna kuning keemasan, yang diambil dari warna dasar Roman FC. Warna tersebut dipercaya dapat mewakili warna tradisional dari kota Roma.
Itulah sekilas mengenai kaos bola yang peminatnya sangat banyak sekali. Mulai dari pria dewasa, wanita dan anak-anak. Bahkan, ketika terjadi pertandingan besar, para fans fanatik dari beberapa klub bola ini sangat kreatif memadupadankan kaos bola klub kesayangan mereka dengan berbagai aksesori yang unik dan menarik.
0 comments
Post a Comment