Kecintaan masyarakat terhadap motor dibedakan menjadi jenis motor itu sendiri. Ada yang menyukai jenis retro seperti vespa, ada yang menyukai jenis motor besar seperti Harley Davidson, dan ada yang lebih menyukai motor-motor jenis-jenis bebek atau matic.
Membicarakan selera setiap pengendara motor terhadap motor pilihannya memang tidak bisa dipaksakan. Para pengendara motor tersebut seperti mewujudkan jatidir melalui motor pilihannya. Mereka yang memilih motor vespa, seolah ingin menunjukkan bahwa gaya-gaya kuno tetap menarik dan unik.
Berbeda dengan mereka yang menyukai motor-motor jenis matic. Penggambaran bahwa seseorang tersebut lebih menyukai hal-hal yang ringkas. Karena motor matic memang lebih mudah digunakan. Lain halnya dengan penyuka jenis sepeda motor seperti Harley Davidson. Gambaran kegagahan, sangat lelaki, benar-benar digambarkan dalam bentuk motor itu sendiri yang gagah.
Secara sekilas, melihat pilihan motor para pengendara, khususnya pengendara pria memang menarik. Anda bisa sekilas mengenali kepribadiannya dari jenis kendaraan yang dimiliki. Di antara jenis-jenis motor yang ada, motor gede, harus diakui memiliki kemampuan menarik perhatian yang cukup besar dibanding jenis motor lainnya.
Body-nya yang besar, derungannya yang besar, serta bagaimana nyentriknya si pengendara, adalah hal-hal yang cukup menarik untuk dibicarakan. Ada hal menarik yang pastinya tersembunyi di setiap lekuk motor tersebut.
Dari suaranya saja, Anda sudah bisa tahu keberadaan motor ini dari jarak beberapa meter. Begitu lewat, semua mata langsung terpana! Harley Davidson, atau sering disebut Harley dan H-D, memang mampu membuat siapa pun pengendaranya jadi luar biasa gagah. Penyebabnya bisa bervariasi, mulai dari nilai sejarahnya yang tinggi, tampilannya yang macho, hingga harganya yang selangit.
Wajar saja, karena motor asal pabrikan Amerika Serikat ini memang punya prestise serta pangsa pasarnya sendiri. Tak sedikit yang bahkan jadi penggemar setia dan mengoleksi keberadaannya. Harga yang mahal, sama sekali tidak jadi soal, karena yang penting, kepuasan mereka terhadap motor besar bisa terpenuhi.
Ingin tahu lebih lanjut keistimewaan Harley Davidson? Sekarang saatnya!
Cikal Bakal
Semua berawal dari seorang anak muda asal Milwaukee, Wisconsin, yang bernama William S. Harley. Di tahun 1901, Harley muda (21 tahun) mencoba untuk membangun sebuah mesin bertenaga 166 cc untuk sepedanya, dibantu oleh kakak-beradik Davidson, Arthur dan Walter. Sayangnya, tenaganya masih kurang.Pantang menyerah, ia bangun mesin lagi dengan kapasitas yang lebih besar, yaitu 405 cc. Tahun 1904, ciptaan mereka ini jadi juara ke-4 di sebuah balapan motor yang berlangsung di State Fair Park, Milwaukee. Tak lama, mereka pun pasang iklan dan menjual jasa mereka dalam merakit motor.
Berawal dari keinginan yang dimiliki oleh seorang pemuda untuk memiliki motor bertenaga besar, Harley Davidson ini tercipta. Dari sebuah keinginan, kemudian rasa penasaran dan akhirnya tercipta lah sebuah mesin dengan kapasitas yang cukup besar.
Dan jika ditilik berdasarkan nama, Harley Davidson ternyata merupakan gabungan dari dua nama sang penemu. Harley, serta kakak-beradik Davidson. Di usia yang masih sangat muda, mereka menunjukkan eksistensinya. Siapa yang menyangka jika karya yang lahir dari keinginan bisa menjadi besar hingga saat ini.
Perkembangan Harley Davidson
Dua tahun kemudian, mereka membangun pabrik pertamanya di Juneau Street (dulu bernama Chestnut Street) dan berhasil memproduksi 50 motor tiap tahunnya. Mesin yang tadinya satu silinder (440 cc), kemudian meningkat jadi V-Twin model (880 cc). Alhasil penjualan motor pun meroket hingga lebih dari 1100 motor di tahun 1909.Usaha kedua pemuda tersebut berbuah manis. Mereka besar karena keadaan serta kerjakeras. Begitu Perang Dunia I berkecamuk, Harley Davidson jadi satu-satunya pabrikan motor yang men-supply transportasi motor perang hingga 15.000 buah. Di tahun 1920, Harley Davidson sukses jadi pabrikan motor terbesar di dunia, memproduksi hingga lebih dari 28.000 motor dan diekspor ke 67 negara.
Namun, ketika terjadi Great Depression, penjualan mereka hancur berantakan. Harley Davidson masih terus bertahan, hingga di Perang Dunia II, kembali memproduksi motor perang bagi Amerika Serikat. Ya. Naik dan turun dalam sebuah bisnis adalah hal yang lumrah. Produsen sebesar HD pun bisa mengalaminya.
Periode tahun 1950-an hingga 1970-an jadi masa-masa kelam bagi Harley Davidson. Saat itu, motor besar ini identik dengan kekerasan dan berandalan pengendara motor. Mungkin ini berkaitan dengan body-nya yang besar. Dengan suara deru mesinnya yang bising. Sehingga dengan terpaksa, perusahaan pun dijual ke American Machinery and Foundry (AMF).
Ia melakukan PHK besar-besaran hingga terjadi mogok kerja dan penurunan kualitas motor, serta nyaris bangkrut. Inovasi motor Jepang terus berdatangan. Agar tak kalah saing, Presiden Reagan pun membantu pabrikan lokal dengan menaikkan tarif pajak bagi motor hingga 45% bagi motor impor bertenaga di atas 700 cc.
Upaya yang dilakukan oleh Presiden Reagan untuk melindungi hasil produksi dalam negerinya, patut dicontoh oleh pemerintah di negara-negara berkembang. Sehingga, apa yang diproduksi di dalam negeri, tidak tergerus oleh kedatangan barang-barang dari luar negeri.
Mesin yang Digunakan
Tenaganya memang luar biasa besar, karena motor ini menggunakan mesin dua silinder, V-Twin, dengan piston yang dipasang pada 45 derajat “V”. Jika ditilik dari sejarahnya, motor ini telah beberapa kali mengganti sistem pengapian. Mulai tahun 1995, Harley Davidson menggunakan sistem pengapian Electronic Fuel Injection.Mesin yang digunakan untuk pembuatan motor ini jelas luar biasa. Tidak bisa sembarangan, agar dapat menunjang performa. Kualitasnya juga benar-benar diperhatikan.
Model dan Tipe Harley Davidson
Untuk memuaskan para pelanggannya, HD mengeluarkan beberapa model atau tipe motor. Model yang dikeluarkan kini terbagi menjadi lima:- Touring. Dikenal juga dengan sebutan dressers, termasuk di dalamnya Road King Models dan Electra Glide Models. Ciri-cirinya: jok yang besar, suspensi udara di belakang, dengan fairing radio lengkap, serta frame body yang unik. Motor ini digunakan oleh Departemen Kepolisian Chicago dan Los Angeles.
- Softail. Motor ini mengangkat nilai tradisi Harley Davidson dengan ciri khas roda belakang letaknya tersembunyi di balik transmisi.
- Dyna. Seri yang satu ini menampilkan dua mesin kembar dengan suspensi coil-over, terhubung ke gagang sang pengendara. Mesinnya juga lebih besar dari model sportster.
- Sportster. Awalnya model ini kerap digunakan untuk balapan berkat body-nya yang lebih kecil dan ringan ketimbang model lainnya, namun tetap dilengkapi dengan mesin 1200 cc.
- VRSC. Model ini menggunakan mesin V-Rod yang dikembangkan bersama dengan Porche. Hasilnya? Menggunakan pendingin cair, dengan mesin 60-degree V-Twin, radiator, dan frame hydroformed serta penutup udara berbentuk bulat. Setelah tahun 2008, seri ini dilengkapi pula dengan sistem rem anti-locking.
- VRXSE. Seri ini dibangun khusus untuk drag race dan bukan untuk umum, karena mampu lari sejauh ¼ mile selama 10 detik saja.
0 comments
Post a Comment