Mengenal Jenis-jenis Sepeda dan Cara Memilih Sepeda

No Comments
Bagaimana cara memilih sepeda? Sebelum membahas tentang cara memilih sepeda, kita bahas sedikit tentang komunitas bikers. Komunitas biker dari tahun ke tahun mengalami peningkatan setelah adanya pencanangan pengurangan emisi karbon oleh pemerintah dan PBB dalam MDGs (Millenium Development Goals) yang salah satunya adalah tentang pengurangan emisi karbon dari bahan bakar fosil. Seruan tersebut secara tak langsung menambah animo bagi pecinta dan penggiat olahraga ini. Bahkan, terdapat komunitas tersendiri bagi para pekerja yang bersepeda, yakni komunitas Bike to Work.

Bersepeda memang banyak manfaatnya, selain untuk mengurangi emisi karbon secara tak langsung, program ini termasuk dalam kategori olahraga. Pembakaran kalori dari bersepeda dapat digunakan untuk mengurangi lemak tubuh. Selain itu, kegiatan ini juga bisa menjadi ajang komunikasi antar personel pada suatu komunitas dan tentunya perlombaan tak kalah seru.

Kenali Jenis sepeda Sebelum Mengetahui Cara Memilih Sepeda

Kita kenal Lance Amstrong dan Tonton Sutanto sebagai pesepeda balap jalan raya. Berbeda dengan Risa Susanty, ratu downhiller Indonesia. Berbagai perlombaan diselenggarakan dengan jenis style masing-masing, tentu saja jenis sepeda yang digunakan berbeda. Berikut jenis sepeda yang sudah akrab dan memiliki komunitas.

1. Sepeda Fixie

Beberapa tahun kemarin, kita mengenal akrab sepeda fixie yang menyedot perhatian anak muda dengan warna-warnanya yang mencolok. Sepeda fixie adalah sepeda yang cukup ringan dan fix. Maksudnya, pergerakan roda diarahkan oleh pedal sepenuhnya. Jika dikayuh maju, bergerak maju. Jika dikayuh ke belakang, bergeraknya pun ke belakang. Jika mengerem, tinggal ditekan saja pedalnya.

2. Sepeda MTB

Sepeda MTB adalah sepeda yang digunakan oleh Risa Susanty dalam perlombaan downhill (menuruni bukit). Ada beberapa jenis MTB yang dipasarkan di seluruh dunia, bergantung pada medan yang ditempuh, yaitu sebagai berikut.
  • Competitive XC (untuk cross country dengan medan yang tidak terlalu sulit)
  • XC Trail (medan yang ditempuh offroad lebih ekstrem, banyak tikungan (sepeda ini memiliki bantalan yang empuk)
  • All Mountain (sepeda untuk medan yang berjumping)
  • Downhill (sepeda yang berat dengan kestabilan tinggi untuk menuruni bukit dengan medan ekstrim)
  • Dirt Jumper (sepeda untuk mengasah kemahiran bersepeda)
  • Recreational XC (Biasanya untuk cross country dengan bobot yang ringan)

3. Sepeda Kota

Sepeda kota biasanya digunakan untuk keadaan yang santai dengan keranjang di depan dan boncengan di belakang. Biasa pula disebut sebagai sepeda mini.

4. Sepeda BMX

Sepeda BMX mirip dengan sepeda anak kecil, tetapi sepeda ini khusus, dengan handler yang nyaman saat dipakai karena berkaitan dengan freestyle. Pemakainya biasanya jarang duduk di sadel. Meski demikian, kestabilan sepeda ini cukup bagus.

5. Sepeda Onthel (Sepeda Tua)

Pada zamannya, sepeda ini juga banyak peminatnya. Sekarang pun, banyak pula yang masih mencari sebagai koleksi. Bahkan Bung Karno, presiden RI pertama pun menggunakan sepeda ini untuk berboncengan dengan istrinya. Oleh karenanya, sepeda ini tetap memiliki penggemar dan komunitas tersendiri, terlebih di kota yang memiliki kebudayaan dan sejarah seperti Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta.

6. Sepeda Balap

Sepeda ini dikhususkan untuk balapan dengan bobot yang cukup ringan dan bagus untuk ngebut. Tentu saja track yang dilalui oleh sepeda ini adalah track yang bagus seperti di arena balap sepeda dan jalan raya (seperti pada Tour deFrance).

7. Sepeda Recumbent

Sepeda recumbent adalah sepeda yang cukup ergonomis dan nyaman saat dikendarai. Posisi saat Anda bersepeda seperti duduk di kursi malas. Beberapa orang menggunakan sepeda ini karena masalah pinggang atau memang karena menyenangkan untuk dikendarai

8. Sepeda Lowrider

Sepeda jenis ini akan banyak ditemui di tempat-tempat wisata yang banyak wisatawan asingnya seperti Bali. Posisinya yang rendah dengan stang yang memanjang memang nikmat untuk dikendarai, apalagi bersantai di jalan-jalan Denpasar.

9. Sepeda Cruiser

Jenis sepeda ini mungkin hanya akan ditemui di pantai, karena bannya berbeda dengan ban sepeda pada umumnya. Misalnya balon dengan velg dan berbeda pula bahannya karena akan sering bersentuhan dengan air pantai yang bersifat korosif

10. Sepeda Lipat

Sepeda lipat akhir-akhir ini cukup marak di kalangan biker, sedikit mengganti dari sepeda fixie. Ukuran sepeda lipat secara keseluruhan adalah kecil dan bannya pun kecil. Namanya saja sepeda lipat, tentu dapat dilipat, sehingga ketika diparkir atau dibawa di mobil, sepeda ini hanya membutuhkan ruang yang sedikit

11. Sepeda Hybrid

Sepeda hybrid adalah paduan sepeda balap dan sepeda gunung. Karena perpaduan keduanya, maka tidak secepat sepeda balap dan tidak sestabil sepeda gunung, namun juga baik untuk jalanan kota yang mungkin tidak terlalu bagus karena mangadopsi dua sistem tadi. Sepeda ini sudah cukup bagus untuk menuruni dan menaiki bukit dengan medan yang tidak ekstrem tentunya. Suspensinya tidak terlalu keras dan nyaman untuk dikendarai.

Tip Memilih Sepeda

Setelah mengetahui beberapa jenis sepeda yang beredar di pasaran, Anda dapat menentukan sepeda apa yang dipilih. Berikut tip memilih sepeda yang baik.

a. Tentukan Jenis Sepeda yang akan Dipakai

Kebutuhan sepeda Anda tentu saja berkaitan dengan medan yang akan dijalani dan komunitas yang dipilih. Jika menyukai cross country, sepeda hybrid atau recreational XC bisa dipilih. Jika menyukai sepeda antik, sepeda onthel dapat menjadi tambatan hati Anda. Jangan sampai memilih sepeda, namun komunitas yang mewadahi tidak sesuai dengan sepeda yang dipilih. Hal ini menjadi lucu terlihatnya.

b. Perhatikan Penggunanya

Mengajak anak bersepeda di hari Minggu memang mengasyikkan. Jika hendak memilihkan sepeda untuk anak-anak, tentu saja jangan memberikan sepeda MTB. Selain berat, tidak sesuai juga dengan kebutuhan yang dipakainya. Belilah sepeda untuk anak (kecil) atau sepeda lipat.

Jika sepeda yang akan dibeli itu untuk sendiri, jangan sungkan-sungkan untuk bertanya pada penjual sepeda tentang ukuran, kegunaan, dan sebagainya menyangkut sepeda pilihan Anda. Coba pula sepeda yang akan dibeli. Selama ini, tidak ada larangan jika sekadar menaiki saja untuk menentukan kenyamanan bersepeda, baik posisi stang, sadel, gear, dan sebagainya.

c. Perhatikan Bahan Sepeda

Beberapa sepeda didesain dengan bahan yang bagus. Pilihlah sepeda dengan jenis bahan yang baik, misal saja velg alumunium atau rangka dari baja ringan. Tanyakan kepada penjual jika tidak mengetahui spesifikasi sepeda yang akan dibeli

d. Sesuaikan dengan Bujet

Ada harga tentu ada rupa. Tapi, sesuaikan juga kebutuhan dengan bujet yang dimiliki. Jangan berpikir bahwa harga sepeda hanya pada kisaran 1-10 juta saja. Di Indonesia, sepeda MTB dipasarkan dengan harga 60 juta dan di luar negri ada yang mencapai 100 juta. Yang terpenting, tentukan bujet yang dipunyai untuk membeli kebutuhan sepeda Anda. Jangan memincingkan mata dengan harga yang murah, karena mungkin saja harga murah sudah mencukupi kebutuhan Anda daripada sepeda mahal namun jarang memakainya.

e. Carilah Dealer Sepeda yang Baik dan Terpercaya

Dealer yang baik tentu memiliki sepeda yang berkualitas. Selain itu, pengetahuan tentang sepeda pun tidak dapat diremehkan. Uji dahulu penjual dengan pertanyaan yang sudah diketahui untuk mengetahui penjual yang baik. Selain pengetahuan yang baik, service yang diberikan pun akan baik. Meski pelanggan hanya sekadar berkunjung dan bertanya, penjual tetap antusias untuk melayani dengan baik. Dealer seperti inilah yang pantas menjadi tambatan hati.

Itulah beberapa cara memilih sepeda. Semoga bermanfaat!
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments

Post a Comment