Sejak zaman dahulu, manusia memerlukan pakaian. Zaman dahulu, pakaian digunakan untuk melindungi badan dari panasnya sinar matahari dan cuaca yang dingin. Namun, dunia fashion terus berkembang. Saat ini, pakaian dipakai tidak hanya untuk melindungi tubuh dari cuaca namun juga digunakan sebagai perwujudan citra diri seseorang.
Perkembangan Dunia Fashion
Dunia fashion terus memperlihatkan perkembangannya. Hal itu dikarenakan setiap manusia membutuhkan dan menyukai pakaian. Berbagai model dan desain pakaian dibuat untuk memenuhi kebutuhan manusia.Namun, saat ini fashion tidak terbatas pada pakaian, namun pada segala hal yang dapat membuat citra manusia menjadi lebih sempurna, seperti misalnya sepatu, tas, aksesoris pakaian, dan lain-lain. Namun, tetap saja fashion itu berhubungan dengan pakaian.
Dunia fashion pun sangat berkaitan erat dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam sejarah dunia. Misalnya pada saat dunia selesai perang dunia II, lahirnya generasi baby boomers yang memiliki karakter pekerja keras. Pada masa ini, industri berkembang pesat.
Selain itu, pada masa itu pula muncul kelompok Hippies atau Flower Generation yang memiliki karakter unik dan mencintai perdamaian. Kelompok ini pun membuat tren pada dunia fashion seperti kemeja kotak-kotak untuk laki-laki. Perempuan zaman itu menyukai gaun panjang selutut yang memiliki warna-warna menarik.
Selanjutnya, dunia mengenal tren rok mini super pendek yang dirancang oleh desainer Mary Quant. Tren fashion itu dikenal dengan sebutan The Chelsea Look. Rok mini pendek itu dipadankan dengan sweater warna yang sama sehingga tampak matching.
Pada 1970 atau lebih dikenal dengan era 70-an dikenal dengan masa anything goes. Pada era ini, orang bebas mengekspresikan dirinya lewat fashion. Ada yang berpenampilan macho dengan pemakaian sepatu boot yang dipadankan dengan rok mini.
Pada masa itu pula muncul gerakan punk dan glam. Perkembangan fashion pada masa itu tidak terbatas pada pakaian, namun juga bentuk-bentuk sepatu yang unik, di antaranya sepatu platform yang tebal.
Saat ini, tren tahun 70-an bahkan kembali diangkat oleh para desainer. Namun, tentu saja disesuaikan dengan kondisi dan selera masyarakat masa kini. Namun, ternyata dunia fashion terus berputar dan melakukan pengembangan-pengembangan sehingga selalu berubah dari masa ke masa.
Fashion selalu menjadi daya tarik tersendiri tidak hanya oleh kaum hawa yang mencintai keindahan tapi juga sudah menjadi perhatian kaum laki-laki yang sangat memperhatikan penampilan dan citra diri.
Mitos dalam Dunia Fashion
Di dalam sebuah dunia yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari kita, terdapat suatu mitos yang sering digembor-gemborkan sehingga dianggap sebagai suatu fakta yang patut untuk dipercayai.Berikut adalah beberapa mitos yang sering dicari dan dipercayai oleh masyarakat Indonesia.
Salah satu warna yang dianggap cocok untuk semua orang adalah warna hitam. Sayangnya, tidak semua orang cocok dengan warna ini. Beberapa orang malah akan lebih cocok menggunakan pakaian dengan warna yang lebih cerah ketimbang hitam.
Mitos lain yang beredar di kalangan masyarakat pecinta fashion adalah garis horizontal yang bisa membuat tubuh terlihat gemuk. Hal ini membuat hampir seluruh wanita berisi enggan memakai baju dengan motif seperti itu. Padahal, penelitian membuktikan bahwa garis dengan jarak besar justru akan membuat seseorang akan tampak lebih kurus.
Mitos lain dalam dunia fashion adalah keharusan seseorang untuk menyamakan warna antara sepatu dan tas. Padahal, bermain-main dengan warna bisa jadi tren masa kini yang membiarkan seseorang bereksplorasi dengan warna kesuakaannya.
Potongan celana baggy sepertinya sudah jadi mitos yang dipercaya sebagian besar orang untuk menyembunyikan lekukan tubuh mereka. Padahal, dengan menggunakan celana tersebut, justru tubuh seseorang akan terlihat besar.
Mitos yang juga beredar di masyarakat juga membuat rok panjang menjadi musuh bagi orang yang bertubuh pendek. Padahal, pada kenyataannya, rok panjang akan membuat seseorang tampil lebih tinggi dan ramping jika dipadukan dengan blouse yang sesuai.
Bagi Anda yang memiliki kaki yang kecil dan kurus sepertinya mitos untuk bisa memakai baju yang fashionable sepertinya menjadi hal yang sudah absolut. Padahal, memakai rok mini yang terlalu pendek sangat tidak cocok bagi orang yang bertubuh seperti itu.
Mitos lain di dunia fashion adalah hiasan manik yang hanya bisa dipakai pada malam hari saja. Padahal, banyak juga pakaian berhiasan manik yang bisa dipakai pada waktu siang hari.
Jika Anda menginginkan jaket kulit sebagai salah satu penunjang gaya Anda, Anda tidak perlu khawatir disebut rock star karena jakaet kulit tidak hanya bisa dipakai oleh bintang rock saja. Semua orang bisa memakai pakaian jenis ini.
Satu lagi mitos yang salah tentang denim yang tidak bisa dipadupadankan dengan denim lain. Padahal, Anda bisa menggunakan blouse denim dengan bawahan yang juga berbahan dasar denim.
Fakta Sejarah tentang Fashion
Di balik mitos, selalu ada fakta. Beberapa fakta mengenai fashion sepertinya jarang diulas karena mitos akan lebih mudah memengaruhi massa ketimbang sejarah atau fakta mengenai sesuatu.Berikut adalah beberapa fakta yang bisa saja memerangi mitos yang selama ini hadir dalam dunia fashion.
1. Kancing pada Lengan Jaket
Mungkin sebagian besar orang akan berpendapat bahwa kancing pada bagian lengan jaket diciptakan sebagai upaya untuk mempermudah pemakainya dalam memakai pakain tersebut.Faktanya, Napoleon Bonaparte menciptakan ide mengenai kancing pada jaket untuk menghentikan kebiasaan buruk para tentaranya yang suka mengelap hidung dengan menggunakan lengan jaket mereka.
2. Ide Mengenai Bra
Pada awalnya, bra bukanlah produk fashion yang dipatenkan hingga akhirnya sampai pada tahun 1914 di mana produk tersebut dianggap sebagai pakaian yang wajib diperlukan oleh kaum hawa.Bra ditemukan atau diciptakan oleh seorang sosialita muda yang bernama Mary Phelps. Ia merasa bosan karena harus memakai kamisol saat mengenakan blus yang terdapat renda.
Dengan menggunakan sapu tangan ia kemudian merancang bra pertama yang kemudian dipatenkan pada tahun 1914. Seluruh wanita kemudian menyukai desain ini yang kemudian dikembangkan oleh wanita bernama Ida Rosenthal dengan desain yang memiliki ukuran cup yang berbeda.
0 comments
Post a Comment