Liverpool - Kota dengan Seribu Cerita

No Comments
Inggris merupakan salah satu negara yang cukup berpengaruh di dataran Eropa. Negara dengan sistem kerajaan yang masih mengakar ini memiliki nilai-nilai historis yang cukup tinggi. Berbagai kota yang ada di Inggris pun takluput dari sorotan, salah satu yang cukup terkenal adalah Liverpool.

Liverpool - Distrik Metropolitan Inggris

Liverpool merupakan salah satu kota dan sebuah distrik metropolitan di Mereyside, Inggris. Liverpool yang berpredikat sebagai distrik metropolitan, membuat Liverpool menjadi salah satu kota yang terkenal di Inggris. Distrik metropolitan memiliki peran yang tidak jauh berbeda dengan pemerintah Ibu Kota di Indonesia. Yaitu, sebuh pemerintahan lokal yang mencakup beberapa daerah di sekitar kota.

Secara geografis, Liverpool terletak di sebelah tebing timur Muara Sungai Mersey. Kota ini ternyata salah satu kota di Inggris yang terletak di dataran rendah. Kota dengan sejuta cerita ini memanjang sampai ke daerah Bootle dan Crosby yang terletak di dalam daerah Sefton. Kemudian di sebelah timur berbatasan dengan kawasan Huyton dan Prescot di daerah Knowsley. Pusat kota Liverpoolnya sendiri terlatak sekitar 8 km dari Teluk Liverpool.

Berdasarkan jumlah penduduknya, Liverpool menduduki peringkat ke lima di Inggris. Pada 2002 lalu, jumlah keseluruhan warga Liverpool mencapai 441. 477. Liverpool dikenal sebagai pusat budayanya Inggris. Banyak musisi pop handal lahir di kota tersebut, salah satunya adalah The Beatles.

Liverpool dan The Beatles

Siapa yang tidak mengenal The Beatles. Grup band legendaris dari Inggris yang selalu menajdi panutan dari zaman ke zaman. Seperti yang kita tahu semua, bahwa The Beatles berasal dari kota Liverpool, Inggris. Sebuah kota yang dekat dengan pelabuhan Inggris. Pamor The Beatles yang mendunia, secara tidak langsung membuat kota Liverpool menjadi terkenal.

Keidentikan The Beatles memang tidak bisa dipelaskan sama sekali dari Liverpool. Liverpool menjadi saksi bisu perjalanan karir John Lennon dan kawan-kawan. Bagaimana masa kecil dari personil The Beatles, hingga awal karir menjadi para musisi yang handal tidak pernah lepas dari "pengawasan" Liverpool.

Di Liverpool, pada 1960, band pop fenomenal ini pun lahir. Dari Liverpool lah semuanya berasal. Karir The Beatles yang asalnya hanya band-band biasa, mulai berkembang di kota itu. Bahwa Liverpool pasti memiliki tempat yang istimewa di hari The Beatles, juga para penggemar The Beatles. Mengunjungi Liverpool seolah sedang berkunjung ke rumah The Beatles. Setiap sudutnya, menjadi tempat yang bersejarah.

Melihat hubungan emosional antara Liverpoool dan The Beatles, tidak berlebihan rasanya jika Liverpool dinobatkan sebagai markas besar dari band ini. Bahwa para Liverpudlians dan Beatlemania adalah satu.

Liverpool Kota dengan Seribu Cerita

Liverpool dan Sepakbola

Selain The Beatles, ada satu lagi yang membuat Liverpool selalu dikenang. Sebuah klub sepak bolanya yang menjadi salah satu raksasa di Inggris, Eropa, bahkan dunia. Liverpool FC atau The Reds, yang menjadi julukannya, adalah salah satu yang membuat publik sepak bola dunia tak bisa melepasnya dari sejarah. Sebagai klub sepak bola, Liverpool sudah berdiri sejak 1892.

Kehadiran klub sepakbola bernama sama dengan kota, Liverpool, jelas mengabarkan bahwa klub sepakbola ini milik rakyat Liverpool. Dimiliki, diperjuangkan, dan dibangun di tanah Liverpool. Bahwa semangat yang ada di Liverpool sebagai salah satu kota terbesar di Inggris tersebut membahana hingga dunia sepakbola.

Awal berdirinya, Liverpool FC tak bisa dilepaskan dengan kehadiran Everton FC, yaitu tim sekota sekaligus pesaing dalam pertarungan sepakbola liga Inggris. Pada 1893, Liverpool langsung berkompetisi di divisi dua Inggris. Sampai akhirnya pada 1900, klub sepakbola Liverpool promosi ke kompetisi tertinggi sepak bola Inggris dan langsung menjuarai kompetisi pada 1900-1901, musim 1905-1906.

Kesuksesan Liverpool FC di Liverpool

Masa sukses Liverpool salah satunya adalah saat Bill Shankley menjadi pelatih pada era 60-an. Salah satunya adalah sempat menguasai liga Inggris dengan menjadi juara pada beberapa musim yaitu 1963-1964, 1965-66, 1972-73, 1975-76, 1976-77, 1978-79, 1979-80, 1981-82, 1982-83, sehingga pada sampai akhirnya Bill Shankley memutuskan untuk beristirahat menjadi pelatih dan digantikan oleh asistennya Joe Fagan.

Era pelatih Joe Fagan pun tak kalah suksesnya dengan Shankley. Pada musim 1983-1984, 1984-1985 Fagan berhasil membawa Liverpool menjadi pemenang kompetisi tertinggi Liga Inggris saat itu. Kemudian, Joe Fagan memilih mundur setelah tragedi Heysel, di Belgia dan digantikan oleh Keny Dalglish yang merupakan salah satu pemain sukses Liverpool.

Dalglish sukses mempersembahkan gelar pada tahun 1985-1986, serta pada tahun 1987-88, 1989-90. Setelah itu secara silih berganti, pelatih-pelatih seperti Grame Soueness, Roy Evans, Gerard Houlier, dan Rafael Benitez, melatih Liverpool, hingga musim 2010 ini, tapi belum ada satu pun gelar liga Inggris yang singgah di lemari piala.

Meskipun begitu, pelatih seperti Gerard Houlier yang menangani Liverpool pada musim 1998-1999 sampai dengan musim terkahir 2002. Satu-satunya prestasi gemilang Houlier saat itu adalah membawa Liverpool meraih 3 gelar dalam satu musim, yaitu FA Cup, Piala Liga, dan Piala UEFA. Tapi tidak menghasilkan gelar juara liga Inggris.

Sampai pada akhirnya, Gerrad Houlier digantikan oleh pelatih asal Spanyol, Rafael Benitez pada akhir musim 2003-2004. Prestasi paling gemilang yang pernah dicatat Benitez adalah mengalahkan AC Milan pada final Liga Champions, serta menjadi juara piala FA pada musim 2006. Tapi sekali lagi, Benitez tidak mampu menghadirkan gelar juara liga Inggris.

Diawal musim 2010, posisinya digantikan oleh Roy Hogdson. Prestasi Liverpool pun menjadi tidak bagus, sehingga pada pertengahan musim, posisi pelatih kembali diganti oleh Keny Dalglish. Para penggemar berharap "King Kenny", begitu julukan Dalglish, kembali membawa Liverpool ke jalur tertinggi kompetisi sepak bola liga Inggris.

Dalam perjalanannya, Liverpool memang selalu menjadi pencetak-pencetak pemain hebat, sebut saja nama Jamie Caragher, Steven Gerrard, Jamie Redknapp, Steve Mc Manaman dan lain-lain. Begitu pula dengan beberapa pemain asingnya, seperti Gary Mcalister, Karel Poborsky, hingga Fernando Torres.

Pada pertengahan bursa transfer musim ini, Liverpool harus kehilangan salah satu maskotnya Fernando Torres yang hijrah ke Chelsea, karena tak puas dengan Liverpool. Tapi Liverpool mendapatkan pengganti yang sepadan, yaitu top skor liga Belanda Luiz Suarez, dan penyerang masa depan Inggris, Andy Carrol dari Newcastle united.

Secara keseluruhan sampai saat ini, Liverpool telah mengoleksi 18 gelar liga Inggris, 5 kali juara liga Champions, termasuk saat di era emas, Bill Shankley. Perjalanan kompetisi masih panjang, dan saat ini Liverpool masih berada di peringkat ke 6 liga Inggris dan berkompetisi di Piala UEFA. Saatnya menanti generasi baru yang akan dipersembahkan oleh sang pelatih lama yang kembali, yaitu Keny Dalglish.

Bersama dengan klub-klub sepakbola di Inggris, seperti Manchester United, Manchester City, Arsenal, dan Chelsea, Liverpool Fc membangun dunia sepakbola Inggris. Dalam pertandingan sepakbola antar negara, Liverpool Fc dan klub-klub bola Inggris lainnya bersinergi untuk membawa kemenangan bagi Inggris.

Secara prestasi di kancah internasional, sepakbola Inggris bisa jadi kalah dengan sepakbola Spanyol atau Jerman. Tapi secara klub, turnamen yang melibatkan klub-klub di Inggris seperti Liverpool Fc dan kawan-kawan, sepakbola Inggris cukup membanggakan.

Kebanggan yang dimiliki oleh dunia sepakbola Inggris, juga penggemar musik The Beatles adalah dua kebanggan besar yang dimiliki oleh Liverpool . Bahwa Liverpool adalah kota dengan seribu cerita itu benar. Dengan kemegahan dan kesegalamungkinan, Liverpool akan tetap menjadi sebuah kota yang terkenal dan diperhitungkan.

***

Liverpool, Klub Tersukses di Inggris

Liverpool Football Club adalah salah satu dari dua klub besar dari Kota Liverpool, Inggris. Klub berjuluk The Reds (Si Merah) ini tercatat sebagai klub paling sukses dalam sejarah sepak bola Inggris. Klub yang bermarkas di Stadion Anfield ini meraih lima trofi Liga Champions (termasuk dulu ketika masih bernama Piala Champions) dan merupakan rekor Inggris. The Reds juga meraih 18 gelar juara Liga Utama Inggris, 7 Piala FA, dan 7 Piala Liga.

Klub ini didirikan pada 1892, sebagai bentuk kekecewaan sang pendiri, John Houlding, terhadap klub yang lebih dulu ada, Everton FC. Awalnya, Houlding memberi nama klubnya Everton FC and Athletic Grounds, Ltd., atau disingkat Everton Athletic. Namun, organisasi sepak bola Inggris, FA, menolak adanya dua tim bernama Everton. Houlding kemudian menamai klubnya Liverpool FC. Saat itu, Everton adalah klub golongan atas, sedangkan Liverpool klub kelas bawah.

Masa Keemasan

Tak sampai sepuluh tahun sejak didirikan, Liverpool berhasil menjuarai Divisi Satu Liga Inggris pada musim 1900/1901. Liverpool mengulangi prestasinya lima tahun kemudian. Pada 1914, Liverpool mencapai final Piala FA untuk kali pertama, tetapi kalah 1-0 dari Burnley. Setelah meraih gelar pada 1921/1922, 1922/1923, dan 1946/1947, Liverpool sempat terseok-seok dan bahkan tergelincir ke Divisi Dua sebelum Bill Shankly menjadi manajer pada 1959. Sejak itu, setelah kepemimpinan Shankly dilanjutkan Bob Paisley, Liverpool meraih kejayaan hingga akhir 1980-an.

Masa sukses Liverpool ditandai antara lain dengan meraih trofi pertama di level Eropa, pada 1972/1973, yakni menyabet Piala UEFA dan empat tahun kemudian Piala Champions. Liverpool pernah meraih gelar ganda (double) dengan menjuarai Liga Piala Champions pada 1977 serta Liga dan Piala FA pada 1986. The Reds juga pernah memenangi tiga trofi dalam satu musim (treble) dua kali, yakni Liga Inggris, Piala Liga, dan Piala Champions pada 1984, serta Piala FA, Piala Liga, dan Piala UEFA pada 2001. Pemain-pemain yang terkenal pada masa keemasan Liverpool antara lain Ray Clemence, Mark Lawrenson, Graeme Souness, Ian Callaghan, Phil Neal, Kevin Keegan, Alan Hansen, Kenny Dalglish, dan Ian Rush.

Dua Tragedi

Sayangnya, catatan emas Liverpool ternoda oleh dua tragedi besar dalam sepak bola Eropa, yaitu tragedi Heysel pada 1985 dan tragedi Hillsborough pada 1989. Tragedi Heysel terjadi saat final Piala Champions antara Liverpool dan Juventus. Ketika itu, salah satu dinding Stadion Heysel, Belgia, roboh dan menewaskan puluhan penonton. Tragedi Heysel mengakibatkan klub-klub dari Inggris dilarang tampil di ajang kejuaraan Eropa selama lima tahun.

Tragedi Hillsborough adalah tragedi yang mengakibatkan kematian para penonton karena saling berjejalan pada 15 April 1989 di Hillsborough, kandang klub Sheffield Wednesday. Peristiwa itu mengakibatkan 96 orang yang semuanya pendukung Liverpool meninggal. Jumlah korban meninggal ini tercatat sebagai jumlah tertinggi dalam kecelakaan di stadion dalam sejarah Inggris.
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments

Post a Comment